Sidoarjo-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur gelar Sosialisasi nilai-nilai integritas kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Inspektorat Jatim, Kegiatan ini, diikuti para pemimpin dan staf, termasuk eselon II dan III, serta mitra kerja pemerintah.
“Saya berharap sosialisasi ini akan meningkatkan kesadaran ASN, mendorong mereka untuk berkolaborasi dalam menciptakan tata kelola pemerintahan bersih dan berintegritas,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono di sela sosialisasi.
Saat ini, menurutnya, birokrasi di Jatim sudah menunjukkan performa yang baik. Ini dibuktikan dengan capaian 94 persen pada pendekatan Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention (MCSP), yang mencakup layanan publik dan transformasi digital.
Hanya saja, perlu adanya peningkatan pada integritas internal. ”Sistem MCSP kita sudah sangat baik, mencapai 94 persen. Ini artinya birokrasi layanan publik dan digitalisasi kita sudah optimal. Namun, nilai integritas internal kita masih tertinggal dibandingkan eksternal karena kurangnya edukasi,” paparnya.
Inspektur Provinsi Jatim, Hendro Gunawan, menekankan pentingnya pencegahan dini. Pemerintah dan masyarakat harus proaktif dalam mencegah korupsi. “Kita diingatkan dan diberi contoh praktik terbaik agar semua pihak bisa berpartisipasi aktif ke depannya,” ucapnya.
Ketua Komisi A DPRD Jatim, Dedi Irwansyah, mendorong Inspektorat untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan korupsi, karena banyak kasus muncul hanya karena ketidaktahuan. “Saya apresiasi kegiatan ini. Ini sudah yang ketiga kalinya dalam tahun ini,” ucapnya.


























