Deteksi9-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur menggelar Analisa dan Evakuasi (Anev) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, yang terlaksana selama 16 hari dari 24 Maret hingga 9 April 2025. Hasilnya, Ditlantas Polda Jatim berhasil menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan bahwa selama pelaksanaan operasi, wilayah Jawa Timur dalam situasi aman dan kondusif.
“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak terutama masyarakat Jatim dan masyarakat pemudik yang masuk ke Jatim,” kata Kombes Pol Komarudin.
Menurut Komarudin, ada beberapa kejadian dan gangguan yang terjadi di wilayah hukum Polda Jatim, namun secara keseluruhan, angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas menurun.
“Kejahatan konvensional turun 21,79 persen, tercatat 1.486 kasus dibanding tahun lalu 1.900 kasus,” ungkapnya.
Selain itu, Ditlantas Polda Jatim juga mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 32 persen, dari 758 kasus pada tahun lalu menjadi 514 kasus pada tahun ini.
“Sementara tingkat fatalitas atau korban meninggal dunia turun 78 persen, dimana ada 10 korban meninggal dunia selama pelaksanaan operasi dibanding tahun lalu tercatat 45 orang meninggal dunia,” tambahnya.
Komarudin juga mengungkapkan bahwa mobilitas kendaraan di Jawa Timur meningkat, terutama melalui jalur arteri dan tol. Namun, Ditlantas Polda Jatim telah memetahkan berbagai potensi hambatan dan melakukan upaya preventif untuk mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Dengan demikian, Ditlantas Polda Jatim berhasil menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas selama Operasi Ketupat Semeru 2025 (il)